Menempuh perjalanan 9 jam di pesawat
pasti menimbulkan rasa bosan. Untuk itu
ada beberapa tindakan yang bisa
dilakukan untuk menghilangkan rasa bosan dan memanfaatkan waktu tsersebut.
Di antaranya jalan-jalan di sepanjang
lorong pesawat. Naik ke lantai dua, saling pijit memijit sesama penumpang
(khususnya suami istri). Membaca majalah
atau tidur. Karena bosan, dalam pesawat Garuda menuju Madinah, ada jamaah yang
ikut mendorong trolly makanan bersama pramugari.
Bagi seorang pramugari, melayani jamaah
haji memberikan kesan dan pengalaman tersendiri. Devi, pramugari Garuda,
misalnya merasa lebih sabar dalam melayani jamaah. “Melayani jamaah haji lebih menantang dan
perlu kesabaran ekstra karena jamaah berasal dari daerah yang berbeda dan
pengalaman yang berbeda-beda,” ungkapnya sambil menambahkan banyak di antara
mereka yang baru pertama kali naik
pesawat sehingga pramugari perlu hati-hati dan sabar dalam melayani mereka.
Menurut Devi, ada juga jamaah yang menunjukkan perilaku yang aneh atau tidak
sesuai dengan peraturan penerbangan.
Misalnya ada jamaah yang menurunkan
barang dari cabin pada saat pesawat dalam
cuaca buruk dan tanda pengenakan sabuk masih menyala. Ada lagi jamaah yang sudah berdiri pada saat
pesawat akan landing/mendarat karena ingin melihat pemandangan di luar. “Tindakan seperti ini bisa membahayakan
keselamatan penumpang,” tutur seorang
pramugari.
Lebih lanjut, menurut Devi tidak
semua jamaah tahu cara menggunakan
toilet di dalam pesawat. “Ada yang tidak
tahu cara menutup pintu toilet, maka ketika menggunakan toilet tidak dikunci
dari dalam dan tiba-tiba ada jamaah lain yang masuk. Eee… ternyata ada orang di
dalam.”
“Saya tidak berani menutup pintu dari dalam takut tidak terkunci dan
tidak bisa keluar,” ujar jamaah dari
Pandeglang.
Alat audio visual juga banyak yang rusak karena
ditekan-tekan dengan paksa. “Awalnya semua alat audio visual berfungsi,
tetapi sekarang sebagian rusak,” ungkap Devi.
No comments:
Post a Comment