Tuesday, June 12, 2012

19. TRADISI MEMBERI DAN BERSEDEKAH DI MEKAKH


Hampir setiap saat ada pemberian atau sedekah dalam bentuk makanan dan minuman.  Di kotak makanan selalu ada pesan dari pelaku kebajikan tersebut. Di antaranya adalah sebagai berikut:
 Hadiah min fa’ili khairin.  La tansahu  wa walidaihi min shalih du’aikum. Artinya hadiah dari pelaku kebajikan. Jangan lupa untuk mendoakan yang memberi dan kedua orang tuanya.   Di sisi lain pesan yang sama  tertulis dalam bahasa Inggris. Gift from Shahib khairin. Charity gift in the name of Allah. Don’t forget to pray for his parents.
Kebiasaan memberi tersebut berbeda dengan  di tanah air. Kalau di tanah air orang memberi selalu mencantumkan namanya dengan tulisan yang besar dan jelas.  Sebagai contoh, menjelang keberangkatan saya ke tanah suci, seusai shalat subuh, saya mendapat  sajadah dari pengurus ta’mir mushalla. Di balik sajadah itu tertulis nama pemberinya dan pesan, “Bersama menata rumah kita.”  Saya kira jamaah sudah bisa menebak siapa yang memberi hadiah sajadah tersebut dan apa maksud dari pemberiannya.
Melakukan kebajikan, selamanya tidak perlu diberitahukan kepada publik. Bahkan, jika kita teliti lebih jauh, bagaimana cara bersedekah yang lebih afdhal adalah, tangan kanan memberi, dan tangan kiri tidak mengetahuinya. Artinya bahwa, bila kita memberikan sesuatu, maka alangkah baiknya jika itu kita lakukan secara sembunyi-sembunyi, sehingga lebih mementingkan sisi keikhlasannya daripada maksud-maksud lain yang tersirat.

No comments:

Post a Comment