Silaturahim ketiga dilaksanakan pada hari Ahad, 29 April 2012 di Masjid Al-Mabrur, Komplek Dirjen Haji, Legoso, Pisangan, Ciputat Timur. Sebanyak 58 anggota hadir dalam acara ini. Acara inti diisi dengan dzikir yang dipimpin oleh Ustadh Shodiq.
Suasana silaturahim kali ini penuh dengan keakraban dan kekyusukan, meskipun turun hujan. Lebih nikmat lagi pada saat makan siang. Menunya ikan patin, sayur daun singkong dimasak dengan teri dan pete, keringan teri dengan kentang, asinan, sambal cabe hijau, emping, dan buah jeruk mandarin. “Menu makan siang ini sangat special dan luar biasa jika dibandingkan dengan menu saat kita berada di Madinah, Mekah, dan Mina”, komentar seorang jamaah.
Menurut H. Ade Ketua Forum Silaturahim, sampai saat ini sudah ada dua anggota jamaah yang berpulang ke rahmatullah. Mereka dalah Bapak Sarijan Syamsi dan Bapak Fachrin. Silaturahim seperti ini, tambah H. Ade fungsinya adalah untuk saling mengingatkan, supaya lebih istiqamah dengan predikat haji yang disandang. Juga untuk mengingatkan manasik haji yang sarat dengan kebersamaan, kekeluargaan, dan keakraban selama di tanah suci. “Dengan memakai pakaian serba putih ini bisa membentengi kita dari hal-hal yang tidak baik”, ungkap Pak haji Ade sambil menambahkan waktu dan tempat pertemuan kelima akan ditentukan kemudian. Yang bertanggungjawab adalah Pak Cecep dan Pak Amirullah.
Menurut Pak Shodiq, ibaah haji merupakan proses mengingatkan kita kepada nilai-nilai ketuhanan. Maka disebut dzikrullah (mengingat Allah). Dzikir merupakan makanan bagi ruh. Jika orang malas melakukan dzikir, maka ruh akan lemah. Keimanan kita juga akan semakin kokoh dengan dzikir. Karena itu Rasulullah selalu mengingatkan ummatnya untuk memperbarui imannya dengan berdzikir, yaitu menyebut kalimat la Ilaha illa Allah, sebagaimana tersurat dalam sebuah hadis: jaddidu imanakum bi La Ilaha illa Allah.
Tentang manfaat dzikir, Allah akan mengampuni dosa-dosa yang melakukan dzikir. Malaikat selalu mencari kelompok orang yang sedang berdzikir. Bahkan jika ada orang yang tidak niat untuk melakukan dzikir, kemudian melihat orang yang sedang dzikir dan ia mengikutinya, Allah juga akan mengampuni dosa-dosanya. “Siapapun yang duduk bersama orang yang sedang dzikir, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya”, demikian makna dari sebuah hadis yang dijadikan alasan untuk melakukan dzikir bersama.
Setiap musim haji, tambah Ustadh Shodiq, Nabi Hidzir dan Nabi Ilyas selalu bertemu di Arafah sambil membaca doa untuk jamaah haji yang sedang wukuf di Arafah. Doa yang dibaca adalah: Bismillahi masya Allah la yasuqu al-khairu illa Allah dst.
Bagaimana dengan orang yang menangis saat dzikir? Boleh-boleh saja, asalkan menangisnya itu karena penghayatan dia terhadap lafadz atau bacaan dzikir, bukan karena hanya ikut-ikutan orang lain.
Dari acara diskusi yang dilakukan setelah makan siang ada beberapa catatan atau usulan. Pertama, bacaan dzikir yang ada supaya dibuat dalam bentuk buku kecil dilengkapi dengan artinya. Kedua, ada pemikiran untuk mengadakan umrah murah dengan sistem backpacker. Ide ini akan dimatangkan kembali dan hasilnya akan dibuat dalam bentuk brosur singkat. Ketiga, bagian-bagian kepengurusan supaya mengoptimalkan kinerjanya. Keempat, untuk media komunikasi perlu dibuat blog forum silaturahim jamaah haji Ciputat tahun 2010. Bagian Humas yang dibantu oleh Sdr Fajar akan merealisasikan ide ini. (BangS)